Kripik Gadung Makanan Olahan Tradisional

Kripik gadung, oleh Pemkab Kuningan dinyatakan sebagai makanan khas daerah. Hal itu diperlihatkan, baik melalui leaflet, booklet atau pembicaraan dari mulut ke mulut. Kripik gadung rasanya gurih membuat kita terjebak untuk selalu mengunyahnya dalam jumlah tak terbatas.

Sebagai makanan khas tentunya pihak Pemkab seyogyanya melakukan penelitian terhadap gadung, pasalnya dalam kegurihannya menyimpan selaksa racun yang dapat memabukan orang. Tidak sedikit orang yang mabuk gadung, gara-gara ia tidak bias menghentikan melahap gadung. Padahal kripik gadung mempunyai pasar potensial, selama ini yang menyerap penganan itu adalah Jakarta, Bandung, serta Semarang atau Jawa Tengah. Setiap tahunnya, para petani gadung di Kel. Citangtu dapat menjual kripik gadung siap saji sekira 100 - 150 ton/sekali musim panen. Harganya pun menjanjikan sekira Rp. 6.000/Kg, tidak kalah dengan harga padi, singkong, ubi jalar maupun buah-buahan. Potensi ini elum sepenuhnya mendapat perhatian Pemkab, pasalnya pengolahan masih dilakukan secara sederhana, mambutuhkan proses secara baik dan benar guna menghilangkan racunnya.

Jika terus dibiarkan maka makanan khas ini lama-lama akan memudar karena konsumen takut keracunan. Gadung, merupakan tanaman merambat sejenis umbi-umbian, tak ubahnya ubi jalar. Tanaman gadung tangkainya berduri dan merambat pada tonggak atau pohon, sedangkan buahnya berwarna putih seperti bengkuang dan daunnya berbulu halus seperti labuh.

Tanaman gadung tidak mengenal musim tanam, pasalnya bisa kapan saja dan dimana saja. Ada yang menanam di kebun, huma, maupun sawah, namun tidak pernah dijadikan tanaman pokok, hanya sekedar tumpang sari. Selain cara menanamnya mudah, juga memberikan penghasilan tambahan bagi para petani.

Seperti diutarakan oleh Ruswa (45) warga Kel. Citangtu, Kec. Kuningan, hampir seluruh masyarakat menanam gadung dengan cara tumpang sari. Tanaman pokoknya adalah palawija, karena tanah yang dimiliki oleh warga setempat bukan areal pesawahan teknis namun huma. Misalnya, satu lahan huma bisa ditanami beberapa jenis tanaman seperti singkong, ubi jalar, padi ketan, kacang-kacangan serta gadung. Selama ini, warga setempat tetap setia terhadap budidaya gadung, tutur Ruswa, pasalnya ada anggapan tanaman tersebut merupakan warisan nenek moyang yang turut mengusir penjajah. Sewaktu jaman Belanda, Kel. Citangtu merupakan basis persembunyian Tentara Indonesia (TI) yang ada di Kab. Kuningan, saat itu mereka selalu diburu Tentara Belanda.

Setiap kali diburu, mereka selalu menyamar jadi petani dengan cara mencangkul atau membabat rumput. Saat Tentara Belanda datang, disambut oleh sikap seolah-olah gembira, disuguhinya minuman serta penganan. Nah, penganan yang disuguhkan kepada Tentara Belanda yakni gadung rebus.

Bagi orang awam, gadung yang direbus saat dimakan sangat gurih dan lejat sehingga kerap orang lupa diri dan melahapnya tanpa perhitungan. Dampaknya pun luar biasa, orang tersebut akan didera pusing kepala tujuh keliling atau biasa disebut mabuk gadung.

Tentara Belanda tidak mengetahui dampak makanan itu sehingga melahap sekenyangnya. Setelah melahap dalam jumlah banyak, tidak menunggu berjam-jam mereka pun mabuk. Saat mabuk itulah TI menghabisi mereka. Lebih lanjut Ruswa memaparkan, banyak sarjana di daerahnya yang lahir dari kripik gadung, maksudnya mereka disekolahkan oleh orang tuanya yang dibiayai hasil penjualan kripik gadung. Meski harga penjualan cukup tinggi, namun proses pembuatannya memerlukan waktu lama sekira 6 hari.

“Setelah diiris kecil-kecil, tebalnya sekira 3 mili, gadung diberi abu gosok dan didiamkan selama 1 malam. Setelah itu, dijemur selama 2 hari, kemudian direndam oleh air selama 2 hari, kembali dijemur 1 hari. Pengolahan terakhir direbus, ditiriskan dan kripik gadung siap dijual atau digoreng. ” tutur Ruswa.

Tujuan dari pengolahan itu, kata Ruswa, untuk menghilangkan racun dari gadung. Setelah diproses agak lama, racun memabukan yang kerap menghantui konsumen akan sirna. Kami menjamin tidak akan mabuk gadung, sebab pernah dirasakan oleh kami mabuk gadung tidak enak. Pusingnya saja tidak bisa hilang satu atau tiga hari, namun tidak pernah ada yang meninggal gara-gara mabuk gadung.
 
Sumber : Warta Desa

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Bang Apooh pada 13.59. dan Dikategorikan pada , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk Kripik Gadung Makanan Olahan Tradisional

Tinggalkan Komentar

SEPUTAR KUNINGAN

  • Upacara Seren Taun

    Upacara seren taun adalah ungkapan syukur dan do’a masyarakat sunda atas suka duka yang mereka alami terutama di bidang pertanian selama ...
  • Para Pendaki Gunung Berikrar Lestarikan Lingkungan

    Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan perlu diimplementasikan dan terus berkalanjutan. Tak hanya lingkungan sekitar, namun gunung pun...
  • Kuningan Miliki Potensi Wisata Berbasis Lingkungan

      Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan menggelar Seminar Kegiatan Penelitian Pengembangan Strategi Ka...
  • Ubi Ganyong Komoditi Yang Cukup Diperhitungkan

      Ubi Ganyong yang pernah populer pada tahun 70-an dan nyaris tak pernah disebut-sebut lagi dalam daftar menu makanan jenis umbi-um...
  • Bupati Kuningan Ajak Lestarikan Olahraga Tradisional

      KUNINGAN, (PRLM).- Bupati Kuningan H.Aang Hamid Suganda, mengajak masyarakat untuk melestarikan olahraga tradisional yang saat in...
  • Buruh Emping

    Beberapa rumah tangga di Desa Citangtu Kabupaten Kuningan, yang mengambil upah kerja kepada pengusaha emping. Setiap kilo gram mereka mend...
  • Masjid Agung Kuningan

    Salah satu masjid Kebanggaan Masyarakat Kabupaten Kuningan yang berdiri Megah di tengah Kota Kabupaten Kuningan. Sumber :http://1st-kuning...
  • Tradisi Saptonan

    Tradisi Sapton merupakan salah satu warisan leluhur Kabupaten Kuningan, tradisi yang merupakan lomba ketangkasan dalam menunggangi kuda dan...
  • Penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan

    Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda saat menerima penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan pada Selasa (7/6) di Istana Negara Ja...
  • Patung Kuda

    Patung Kuda yang terdapat di Taman Kota Kab. Kuningan...
PATROLI

Taman Nasional Gunung Ciremai Kembali Dilanda Kebakaran

Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, pada Selasa (2/10) kembali diwarnai kobaran api disertai kepulan asap membumbung tinggi. Titik lo...

03 Oct 2012 / 0 Comments / Read More
Cirebon-Kuningan Macet, Brebes Padat MerayapDua Mobil Tabrakan di Cirebon, 7 Pemudik Luka ParahLaka Lantas di Pantura Terus Bertambah
PENDIDIKAN

Siswi SMAN 2 Kuningan Raih Nilai UN Murni Tertinggi

Pengumuman kelulusan bagi siswa SMA di Tanah Air akan diumumkan secara serentak Sabtu 26 Mei 2012 lusa. Kira-kira siapa yang meraih nilai...

25 May 2012 / 0 Comments / Read More
Taman Kanak-Kanak Bentuk Karakter dan Moralitas AnakProf Surya Serap Asiprasi Guru di KuninganSurya: PGRI Tidak Diarahkan Dukung Aang
TIPS DAN ARTIKEL

Mojang Kuningan, Kuat...

Oleh : Nenen Gunadi (Anggota Komunitas Lembur Kuring) INDONESIA adalah suatu negara yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dimana ...

22 Feb 2011 / 0 Comments / Read More
Dana Bergulir PNPM-MP di Cigadung LancarSLBN Taruna Mandiri Miliki Sentra Aneka UsahaPotensi Panas Bumi
PEMERINTAHAN

Serangan Parasit Darah Ancam Ternak Sapi

Kebiasaan peternak di Kabupaten Kuningan yang melepas ternak sapinya di kebun atau tanah kehutanan berbulan-bulan tanpa dikandangkan, ta...

28 Sep 2012 / 0 Comments / Read More

Terminal Tipe A Kartawangunan Buka Trayek Kuningan-Yogyakarta

Terminal tipe A Kertawangunan di Kab. Kuningan yang difungsikan sejak Maret 2009, kini sudah membuka layanan angkutan penumpang umum bus A...

28 Sep 2012 / 0 Comments / Read More

Perlu Rp 1,1 Miliar untuk Menata Waduk Darma Kuningan

Foto/google.com Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tahun 2012 ini mengalokasikan dana Rp 1,1 miliar, untuk penataan obyek wisat...

16 Aug 2012 / 1 Comments / Read More

Subardi dan Aang Sepakati Tarif Baru Air Bersih

Bupati Kuningan H.Aang Hamid Suganda dan Walikota Cirebon Subardi, sepakati tarif baru air bersih yang disalurkan dari Paniis Kuningan gun...

16 Aug 2012 / 0 Comments / Read More
PARIWISATA

Perlu Rp 1,1 Miliar untuk Menata Waduk Darma Kuningan

Foto/google.com Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tahun 2012 ini mengalokasikan dana Rp 1,1 miliar, untuk penataan obyek wisat...

16 Aug 2012 / 1 Comments / Read More

Obyek Wisata Siapkan Atraksi Lebaran

OBYEK wisata Waduk Darma, sering dijadikan sebagai primadonanya tempat wisata di Kabupaten Kuningan sehingga tak heran pada setiap hari ...

14 Aug 2012 / 0 Comments / Read More
KULINER

Rumah Makan di Kuningan

No Nama Dan Alamat Rumah Makan Keterangan 1 Warung Sate Ulah Lali Alamat : J...

05 Oct 2012 / 0 Comments / Read More

Ubi Ganyong Komoditi Yang Cukup Diperhitungkan

  Ubi Ganyong yang pernah populer pada tahun 70-an dan nyaris tak pernah disebut-sebut lagi dalam daftar menu makanan jenis umbi-um...

24 May 2012 / 1 Comments / Read More
KERAJINAN

Menengok Kreatifitas di Tengah Krisis

ada yang selalu lupa kuceritakan. dan seperti biasa, baru kali ini aku sempatkan setelah diangkat di majalah “Blakasuta” milik lembagaku b...

21 Jan 2011 / 0 Comments / Read More

mengembangkan usaha di Kampung halaman

Tidak seperti pemuda desa lainnya di Kabupaten Kuningan, yang kebanyakan mengadu nasib di kota besar. Sahri (31), warga Desa Luragung Lande...

21 Jan 2011 / 1 Comments / Read More
SENI DAN BUDAYA

Upacara Seren Taun

Upacara seren taun adalah ungkapan syukur dan do’a masyarakat sunda atas suka duka yang mereka alami terutama di bidang pertanian selama ...

05 Oct 2012 / 0 Comments / Read More

Uniknya Akulturasi Jawa dan Sunda

BANYAK keunikan saat menyusur batas provinsi Jawa Tengah - Jawa Barat. Misalnya adanya persinggungan budaya antara budaya Jawa dengan Sund...

16 Aug 2012 / 0 Comments / Read More
ORANG KUNINGAN

Yuka, Suka Tantangan

Kendati memiliki postur tubuh elegan, wajah cantik, serta kecerdasan tinggi, tidak lantas membuat Yuka Mutiara Al-Azhar angkuh dan pongah. ...

02 Dec 2011 / 0 Comments / Read More

Nita Yudi Banggakan IWAPI Kuningan

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPP-IWAPI), Ir. Nita Yudi, MBA, mengajak untuk menjalin kebersamaan gun...

09 Nov 2011 / 0 Comments / Read More

2010 Lintas Kuningan. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Kuningan