Tradisi “Saweran Muludan” Masih Bertahan di Desa Segong


Kecamatan Cipicung, warga merayakan Maulid nabi Muhamad Saw dengan diwarnai tradusi panjang jimat, berbeda dengan perayaan Maulid Nabi di Desa Segong, Kecamatan Karangkancana yang diwarnai dengan saweran atau tabur uang, Selasa (15/2/2011).

Kepala Desa Segong, Dede Rukmana, mengatakan, tradisi saweran pada acara muludan rutin dilaksanakan setiap tahun oleh warga yang mampu. Biasanya dilaksanakan disela-sela acara pokok setelah solawatan atau sebelum acara pokok,


H.T Mamat Robby Suganda, memberikan santunan kepada anak yatim pitau dan warga kurang mampu.*

“Tradisi saweran ini tidak mengikat, siapa saja yang bersedia atau mampu memberikan saweran. Intinya sebagai simbol kepedulian warga dalam berbagi pada sesama.” Kata Dede Rukmana, kepada kuninganmedia.com.

Selain itu, banyak juga warga yang berharap berkah dengan membawa air putih dari rumahnya. Air putih itu dijejerkan di teras masjid, setelah selesai dari acara air putih itu dibawa ke rumahnya masing-masing untuk diminum.

“Tiap tahun juga begini, hanya bedanya untuk acara sekarang ada donatur yakni Pak Haji Mamat Robby Suganda (Anggota DPRD Jabar) yang memberikan santunan kepada puluhan anak yatim piatu dan warga kurang mampu,” imbuh Dede Rukmana. 
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh johan uhan pada 09.22. dan Dikategorikan pada , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk Tradisi “Saweran Muludan” Masih Bertahan di Desa Segong

Tinggalkan Komentar

BOGOR

.

BEKASI

Pengunjung Online

Jumlah Pengunjung

2010 Lintas Kuningan. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Kuningan