Endang Yuman : Budidaya Nilam Tidak Sulit
Cibingbin, Tokoh, Utama 10.25
Nilam (Pogostemon Cablin, adalah sejenis tanaman perdu yang mudah tumbuh pada ketinggian 500 meter di atas permukaan air laut.
Tanaman ini kini banyak dibudidayakan petani di beberapa daerah Kabupaten Kuningan, mengingat tanah dan iklim daerah ini sangat mendukung untuk jenis tanaman tersebut.
Seperti di beberapa desa wilayah Kecamatan Nusaherang, Cibeureum, Cibingbin, Cimahi dan wilayah kecamatan lainnya.
Endang Yuman, petani nilam di Desa Haurkuning mengatakan, ada dua jenis nilam yang bisa tumbuh dengan cepat yaitu nilam Aceh dan nilam Jawa.
Dua jenis nilam ini memiliki karakter yang berbeda. Jenis Nilam Aceh memiliki rendemen 2-3%, sedangkan Nilam Jawa hanya 0,3%. Nilam Jawa memiliki ciri-ciri pisik seperti, daunnya lebar, batangnya besar, cepat tumbuh, tidak berbulu namun aroma wanginya kurang.
Sedangkan Nilam Aceh memiliki ciri warna batang kebiru-biruan, daun lebih lembut (empuk), aromanya pun sangat menyengat.
Menurut Endang Yuman, untuk menggeluti budidaya nilam tidak sulit. Tanaman ini bisa dibudidayakan di hutan atau kebun, yang penting mendapat sinar matahari yang cukup hingga 80% dan tidak ditanam di bawah tegakan pohon. “Lebih bagus lagi ditanam di lahan terbuka serta mendapat perawatan khusus dengan pupuk organik atau pupuk kandang,” kata Endang Yuman. (kuninganmedia/pooh)
Tanaman ini kini banyak dibudidayakan petani di beberapa daerah Kabupaten Kuningan, mengingat tanah dan iklim daerah ini sangat mendukung untuk jenis tanaman tersebut.
Seperti di beberapa desa wilayah Kecamatan Nusaherang, Cibeureum, Cibingbin, Cimahi dan wilayah kecamatan lainnya.
Endang Yuman, petani nilam di Desa Haurkuning mengatakan, ada dua jenis nilam yang bisa tumbuh dengan cepat yaitu nilam Aceh dan nilam Jawa.
Dua jenis nilam ini memiliki karakter yang berbeda. Jenis Nilam Aceh memiliki rendemen 2-3%, sedangkan Nilam Jawa hanya 0,3%. Nilam Jawa memiliki ciri-ciri pisik seperti, daunnya lebar, batangnya besar, cepat tumbuh, tidak berbulu namun aroma wanginya kurang.
Sedangkan Nilam Aceh memiliki ciri warna batang kebiru-biruan, daun lebih lembut (empuk), aromanya pun sangat menyengat.
Menurut Endang Yuman, untuk menggeluti budidaya nilam tidak sulit. Tanaman ini bisa dibudidayakan di hutan atau kebun, yang penting mendapat sinar matahari yang cukup hingga 80% dan tidak ditanam di bawah tegakan pohon. “Lebih bagus lagi ditanam di lahan terbuka serta mendapat perawatan khusus dengan pupuk organik atau pupuk kandang,” kata Endang Yuman. (kuninganmedia/pooh)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :