Budaya Lokal VS Budaya Global

Pengikisan budaya Sunda, sudah lama berlangsung dan kini masih terus terjadi. Nilai-nilai luhur yang kaya makna itu, secara perlahan terkikis dan diganti dengan budaya-budaya yang berdatangan dari luar.
Memang cukup memprihatinkan, karena sebagian orang Sunda tidak menyadari ancaman kehancuran budaya lokal ini dan dengan bangga mereka memuja habis-habisan budaya asing.
“ Mereka alergi ritual kelahiran, ritual pernikahan dan kematian, jika fenomena ini dibiarkan begitu saja, budaya Sunda akan lenyap dan tinggal nama saja,” kata .
Nana Gumilang Kencana Galih, Ketua Komisi Adat Sunda.
Menurut dia, seperti nasib ekosistem Sunda, dulu sungai-sungai di tanah priangan melimpah ruah dengan aneka satwa air tawar seperti belut, udangs dan katak. Namun , sekarang sudah banyak yang punah.
Kemudian, hutan lebat di mana-mana, sekarang sungai di dataran Sunda kering kerontang, bukit dan gunung gundul akibat penebangan liar.
“Globalisasi, sudah menjadi takdir dan arus derasnya sulit untuk dibendung dengan alat apa pun. Ke depan, sudah terbentang luas, di manakah kita berada?. Apakah kita termasuk kelompok yang habis-habisan memuja budaya barat, unsur dominan globalisasi? Atau kita menyatakan perang terbuka terhadap barat? Ujar dia, balik bertanya.
Dari efek-efek itu, dia berpendapat bahwa kearifan lokal berada pada pilihan ketiga, Namun, sayang ini justru pilihan yang sepi. Buktinya, berjuta juta orang Indonesia berduyun-duyun menolak atau menerima pengaruh barat secara habis-habisan.
Pada titik terekstrim, barisan pertama melahirkan para fundamwentalis yang mengancam perdamaian bumi dan barisan kedua mencetak para insdividualis, materialis dan konsumtivis yang juga mengancam kelestarian hayati semua mahluk hidup di bumi ini. .
“Dalam waktu yang masih tersisa ini, kita harus bangun untuk menggali kembali nilai-nilai luhur Sunda dan jangan sampai nilai-nilai yang hilang itu tidak kembali lagi,” harapnya.


Sumber : kuninganmedia.com

Dikirim oleh johan uhan pada 09.38. dan Dikategorikan pada Seni Budaya, Utama . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas