PJBM, Jurus Ampuh Membangun Jalan Desa
Pemerintahan, Utama 08.18
ADA cara efektip yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam membangun infrastruktur khususnya jalan desa, yakni melalui program Pengelolaan Jalan Bersama Masyarakat (PJBM). Program ini tidak mengandalkan dana besar yang dialokasikan pemerintah daerah. Tingginya partisipasi masyarakat menjadi salah satu modal awal keberhasilan program yang digulirkan sejak tahun 2004, melalui SK Bupati Kuningan No. 762/KEP-06- Bina Marga/2004 itu.
Lahirnya PJBM di Kabupaten Kuningan, tidak terlepas dengan kondisi jalan desa beberapa tahun lalu yang sangat memprihatinkan. Saat itu jalan kabupaten sepanjang 416 km kondis- nya di atas mantap sekira (80%). Sebaliknya, panjang jalan desa mendekati angka 800 km, hanya 20-40% yang kondisinya di atas mantap.
Dana unntuk memperbaiki atau membangun jalan kabupaten, saat itu walau pun minim masih bisa diatasi. Lain halnya untuk membangun jalan desa, dana pemerintah daerah yang cukup minim itu jauh bisa untuk membangun jalan yang mantap. Padahal jalan desa merupakan urat nadi perekonomian yang tidak bisa diabaikan.
.Itu sebabnya Pemerintah Kabupaten Kuningan menggulirkan PJBM, dengan tujuan mengoptimalkan dana yang tersedia, sehingga dengan kolaborasi dana yang ada mendapat hasil pelaksanaan yang sebesar-besarnya. Selain itu, masalah kerusakan bisa diatasi karena meningkatnya gotong royong masyarakat. sehingga roda perekonomian di pedesaan berjalan lancar.
Memang, PJBM dikelola oleh masyarakat. Pemerintah daerah hanya menyediakan aspal, mesin gilas, dan tenaga teknis. Masyarakat menyediakan bahan material seperti batu belah, split, pasir dan tenaga kerja. Pada prinsifnya PJBM membantu desa yang sedang dan ingin membangun jalan.
Pelaksanaan PJBM ditempuh melalui perencanaan yang diusulkan desa. Diteliti dan disurvei Bina Marga, penetapan skala prioritas, penyusunan rencana biaya APBD, serta penetapan alokasi PJBM. Program yang diusulkan desa ditandatangani kepala desa, diketahui camat, serta dilampiri surat pernyataan kesanggupan peenyediaan tenaga kerja dan material.
PJBM tingkat desa sebagai pelaksana LPM, yang dikawal BPD dan kepala desa sebagai ketua pelaksana.
Hasil PJBM di Kabupaten Kuningan, rata-rata per tahun 70-80 desa dengan menghasilkan rata-rata 90 km jalan 20 jembatan dan 1000 meter saluran. Sampai saat ini hasilnya sudah mencapai 470 desa dengan hasil 730 kilometer, 100 jembatan dan 5000 saluran.
Kabupaten Kuningan satu-satunya daerah yang menggelindingkan program PJBM. Daerah ini sangat memungkinkan, kaena didukung dengan ketersediaan bahan baku untuk membangun jalan, termasuk tingkat gotong royong masyaraka yang cukup tinggi.
Bahkan jika dihitung dari tingkat efisiensi anggaran lebih ringan dibanding dikerjakan oleh rekanan tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas karena masyarakat mempunyai rasa memiliki.
Sebagai gambaran, jika dana untuk membangun jalan dengan cara PJBM mencapai 100 juta, jauh berbeda dengan yang dikerjakan rekanan yang bisa mencapai Rp. 300 juta.
Terlepas dari semua itu, yang jelas PJBM menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan sendiri. Hal ini ditandai dari tahun ke tahun permohonan PJBM meningkat hingga 100-150 desa. Padahal rencana awal hanya 80 desa. Jika dana APBD bisa ditambah, mungkin seluruh desa yang menyampaikan permohonan bisa direalisasikan.
Dana unntuk memperbaiki atau membangun jalan kabupaten, saat itu walau pun minim masih bisa diatasi. Lain halnya untuk membangun jalan desa, dana pemerintah daerah yang cukup minim itu jauh bisa untuk membangun jalan yang mantap. Padahal jalan desa merupakan urat nadi perekonomian yang tidak bisa diabaikan.
.Itu sebabnya Pemerintah Kabupaten Kuningan menggulirkan PJBM, dengan tujuan mengoptimalkan dana yang tersedia, sehingga dengan kolaborasi dana yang ada mendapat hasil pelaksanaan yang sebesar-besarnya. Selain itu, masalah kerusakan bisa diatasi karena meningkatnya gotong royong masyarakat. sehingga roda perekonomian di pedesaan berjalan lancar.
Memang, PJBM dikelola oleh masyarakat. Pemerintah daerah hanya menyediakan aspal, mesin gilas, dan tenaga teknis. Masyarakat menyediakan bahan material seperti batu belah, split, pasir dan tenaga kerja. Pada prinsifnya PJBM membantu desa yang sedang dan ingin membangun jalan.
Pelaksanaan PJBM ditempuh melalui perencanaan yang diusulkan desa. Diteliti dan disurvei Bina Marga, penetapan skala prioritas, penyusunan rencana biaya APBD, serta penetapan alokasi PJBM. Program yang diusulkan desa ditandatangani kepala desa, diketahui camat, serta dilampiri surat pernyataan kesanggupan peenyediaan tenaga kerja dan material.
PJBM tingkat desa sebagai pelaksana LPM, yang dikawal BPD dan kepala desa sebagai ketua pelaksana.
Hasil PJBM di Kabupaten Kuningan, rata-rata per tahun 70-80 desa dengan menghasilkan rata-rata 90 km jalan 20 jembatan dan 1000 meter saluran. Sampai saat ini hasilnya sudah mencapai 470 desa dengan hasil 730 kilometer, 100 jembatan dan 5000 saluran.
Kabupaten Kuningan satu-satunya daerah yang menggelindingkan program PJBM. Daerah ini sangat memungkinkan, kaena didukung dengan ketersediaan bahan baku untuk membangun jalan, termasuk tingkat gotong royong masyaraka yang cukup tinggi.
Bahkan jika dihitung dari tingkat efisiensi anggaran lebih ringan dibanding dikerjakan oleh rekanan tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas karena masyarakat mempunyai rasa memiliki.
Sebagai gambaran, jika dana untuk membangun jalan dengan cara PJBM mencapai 100 juta, jauh berbeda dengan yang dikerjakan rekanan yang bisa mencapai Rp. 300 juta.
Terlepas dari semua itu, yang jelas PJBM menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan sendiri. Hal ini ditandai dari tahun ke tahun permohonan PJBM meningkat hingga 100-150 desa. Padahal rencana awal hanya 80 desa. Jika dana APBD bisa ditambah, mungkin seluruh desa yang menyampaikan permohonan bisa direalisasikan.
Sumber : Kuninganmedia.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh johan uhan
pada 08.18.
dan Dikategorikan pada
Pemerintahan,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas