Di Kuningan, 2-3 Anak Lahir Perjam
Pemerintahan, Utama 09.08
Kenaikan pesat populasi manusia selama dua abad terakhir ini, telah membangkitkan kekhawatiran dimana manusia mulai overpopulate, tak terkecuali di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan data dari Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kuningan, angka kelahiran bayi di Kabupaten Kunigan, diperkirakan 2-3 anak per jamnya atau dalam satu hari, 55 bayi lahir ke dunia, sungguh fantastis.
Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kuningan, Drs. HM Zulkifli, M.Si saat dikonfirmasi Kuningan News, Minggu (11/9) mengatakan, angka kelahiran bayi di Kabupaten Kuningan terbilang tinggi. Angka kelahiran setiap harinya mencapai 55 anak. Jika dirata-ratakan perjamnya, angka kelahiran berkisar antara 2-3 anak.
“Angka kelahiran ini memang cukup tinggi. Jika tidak ditekan, persoalan pengangguran dan kemiskinan akan semakin tinggi. Untuk mengatasinya, Program KB dinilai sangat strategis untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,”terangnya.
Terpisah, Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kuningan, Ir. Agung Djonlianto mengatakan, lonjakan penduduk yang fantastis ini, menjadi sangat rawan bila tidak ada usaha untuk mengelola ledakan penduduk dengan baik. Jumlah penduduk yang tidak terkendali akan mendatangkan sejumlah persoalan, seperti pengangguran dan dampak sosial lain.
“Hal ini merupakan PR bagi pemerintah Kabupaten Kuningan. Bisa dibayangkan, dalam satu tahun di Kuningan angka kelahiran bisa mencapai 20.075 jiwa. Untuk itu, saya menghimbau kepada pemerintah, khususnya pemkab Kuningan agar bisa menekan lonjakan penduduk yang sangat besar ini,”katanya.
Program KB kata Johnly, memang sangat strategis untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Karena, Inti dari permasalahannya ada di hulu bukan di hilir. Selama ini pemerintah hanya memperdebatkan masalah kemiskinan, pengangguran, yang merupakan akibat dari persoalan kependudukan. Padahal, akar masalahnya ada pada kependudukan. “Saya sepakat dengan apa yang disampaikan ketua IPKB Jabar, Suroso Dasar terkait program KB pada tahun 2005 cacat sejarah. Karena anggaran untuk kependudukan pada tahun 2005 tidak ada setengahnya dari anggaran tahun 2004. Di Indonesia, pendapatan semakin besar, jumlah penduduknya pun semakin besar. Akibatnya, ekonomi rakyat semakin terpuruk,”terangnya.
Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kuningan, Drs. HM Zulkifli, M.Si saat dikonfirmasi Kuningan News, Minggu (11/9) mengatakan, angka kelahiran bayi di Kabupaten Kuningan terbilang tinggi. Angka kelahiran setiap harinya mencapai 55 anak. Jika dirata-ratakan perjamnya, angka kelahiran berkisar antara 2-3 anak.
“Angka kelahiran ini memang cukup tinggi. Jika tidak ditekan, persoalan pengangguran dan kemiskinan akan semakin tinggi. Untuk mengatasinya, Program KB dinilai sangat strategis untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,”terangnya.
Terpisah, Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kuningan, Ir. Agung Djonlianto mengatakan, lonjakan penduduk yang fantastis ini, menjadi sangat rawan bila tidak ada usaha untuk mengelola ledakan penduduk dengan baik. Jumlah penduduk yang tidak terkendali akan mendatangkan sejumlah persoalan, seperti pengangguran dan dampak sosial lain.
“Hal ini merupakan PR bagi pemerintah Kabupaten Kuningan. Bisa dibayangkan, dalam satu tahun di Kuningan angka kelahiran bisa mencapai 20.075 jiwa. Untuk itu, saya menghimbau kepada pemerintah, khususnya pemkab Kuningan agar bisa menekan lonjakan penduduk yang sangat besar ini,”katanya.
Program KB kata Johnly, memang sangat strategis untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Karena, Inti dari permasalahannya ada di hulu bukan di hilir. Selama ini pemerintah hanya memperdebatkan masalah kemiskinan, pengangguran, yang merupakan akibat dari persoalan kependudukan. Padahal, akar masalahnya ada pada kependudukan. “Saya sepakat dengan apa yang disampaikan ketua IPKB Jabar, Suroso Dasar terkait program KB pada tahun 2005 cacat sejarah. Karena anggaran untuk kependudukan pada tahun 2005 tidak ada setengahnya dari anggaran tahun 2004. Di Indonesia, pendapatan semakin besar, jumlah penduduknya pun semakin besar. Akibatnya, ekonomi rakyat semakin terpuruk,”terangnya.
Sumber : kuningannews.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Bang Apooh
pada 09.08.
dan Dikategorikan pada
Pemerintahan,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas
Bagaimana sosialisasi Program KB nya, sudah jalan belum Pak?