Disdikpora Kuningan Sukseskan Program Depdiknas
Pendidikan, Utama 13.29
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah mengampanyekan program untuk lebih memperbanyak jumlah pelajar SMK daripada SMA dengan perbandingan 70 persen SMK dan 30 persen SMA. Program ini digulirkan untuk memberikan peluang kepada tamatan SMK utnuk lebih bisa berkarya setelah lulus nanti. Demikian dismpaikan Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdikpora Kuningan, Muljana, MPd kerpada Kuningan News, Kamis (22/9).
“Untuk Kabupaten Kuningan Sendiri, program ini nyaris tercapai dengan perbandingan 60 persen SMK dan 40 persen SMA. Dari 12.000 pelajar tingkat menengah yang ada di Kuningan, 7.000 pelajar merupakan pelajar SMK. Jadi, hanya tinggal 10 persen saja Kabupaten Kuningan dapat mensukseskan peraturan Depdiknas tentang prosentase jumlah pelajar SMK dan SMA itu,”jelasnya.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target program Depdiknas itu kata Muljana, antara lain dengan penambahan jumlah SMK. Selain itu, pihaknya juga banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak ragu memasukan putera-puterinya ke SMK. Karena, kualitas pendidikan SMK di Kuningan terbilang sudah cukup baik.
“Alhamdulillah jumlah SMK di Kuningan sudah mencapai 31. Berbeda dengan SMA yang hanya sejumlah 26. Tidak cukup sampai disitu, sesuai rencana kami akan kembali mendirikan satu unit SMK di daerah Caracas Kuningan,”tambahnya.
Dibalik upaya pencapaian target program ini lanjut Muljana, masih ada satu pekerjaan rumah yang musti diselesaikan yakni penambahan jumlah guru produktif di SMK. Guru produktif sendiri yakni guru SMK yang merupakan lulusan sarjana bidang keahlian. Misalnya lulusan Institut Pertanian Bogor yang kompeten untuk mengajar jurusan pertanian. “Sekarang ini jumlah guru produktif di SMK hanya sekitar 30 persen saja, karena cukup sulit juga mencarinya. Karena itu, kami minta doa restu dari masyarakat Kuningan agar pekerjaan rumah itu segera terselesaikan. Agar cita-cita bangsa dalam meningkatkan pertumbuhan pembangunan di Indonesia dapat tercapai,”tutupnya.
“Untuk Kabupaten Kuningan Sendiri, program ini nyaris tercapai dengan perbandingan 60 persen SMK dan 40 persen SMA. Dari 12.000 pelajar tingkat menengah yang ada di Kuningan, 7.000 pelajar merupakan pelajar SMK. Jadi, hanya tinggal 10 persen saja Kabupaten Kuningan dapat mensukseskan peraturan Depdiknas tentang prosentase jumlah pelajar SMK dan SMA itu,”jelasnya.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target program Depdiknas itu kata Muljana, antara lain dengan penambahan jumlah SMK. Selain itu, pihaknya juga banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak ragu memasukan putera-puterinya ke SMK. Karena, kualitas pendidikan SMK di Kuningan terbilang sudah cukup baik.
“Alhamdulillah jumlah SMK di Kuningan sudah mencapai 31. Berbeda dengan SMA yang hanya sejumlah 26. Tidak cukup sampai disitu, sesuai rencana kami akan kembali mendirikan satu unit SMK di daerah Caracas Kuningan,”tambahnya.
Dibalik upaya pencapaian target program ini lanjut Muljana, masih ada satu pekerjaan rumah yang musti diselesaikan yakni penambahan jumlah guru produktif di SMK. Guru produktif sendiri yakni guru SMK yang merupakan lulusan sarjana bidang keahlian. Misalnya lulusan Institut Pertanian Bogor yang kompeten untuk mengajar jurusan pertanian. “Sekarang ini jumlah guru produktif di SMK hanya sekitar 30 persen saja, karena cukup sulit juga mencarinya. Karena itu, kami minta doa restu dari masyarakat Kuningan agar pekerjaan rumah itu segera terselesaikan. Agar cita-cita bangsa dalam meningkatkan pertumbuhan pembangunan di Indonesia dapat tercapai,”tutupnya.
Sumber : kuningannews.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Bang Apooh
pada 13.29.
dan Dikategorikan pada
Pendidikan,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas