Diduga Copet, Babak Belur Dihajar Massa
Ancaran, Patroli, Utama 11.33
Rusdianto (25) yang diduga mencopet di dalam angkot babak belur dihajar massa di Jalan RE Martadinata. Pria berpakaian koko hitam itu dituduh mencopet seorang pelajar SMAN 2 Kuningan, Hastri (16) di dalam mobil angkot jurusan Ancaran-Pasar Baru, Rabu kemarin (7/12).
Beberapa anggota polisi yang tengah bertugas tak jauh dari lokasi dengan sigap berhasil melerai dan mengamankan pelaku. Pencopet itu diketahui berasal dari Lengkong, Ia nekat mencopet dompet milik korban ketika angkot sedang melaju dan sepi penumpang sekira pukul 13.00.
Berdasarkian informasi yang berhasil dihimpun Kuningan News menyebutkan, di dalam angkot hanya ada penumpang korban dan pelaku. Pelaku bertingkah mencurigakan. Beberapa kali pelaku berpindah tempat duduk, sampai terakhir duduk persis di belakang korban. Kebetulan, saat itu tas korban sedang berada di belakang pinggang.
Saat angkot berhenti, pelaku buru-buru turun. Bersamaan dengan itu, korban pun bersiap-siap untuk turun, tapi berencana mengambil dulu dompet di tas. Korban terkejut, karena mendapati resleting tas sudah terbuka, bahkan ketika diperiksa dompetnya sudah raib. Tanpa berpikir panjang, korban mencurigai pelaku, akhirnya korban berteriak ada copet. Ramainya jalan tersebut membuat pelaku tidak berkutik. Ia dikeoyok massa hingga babak belur. Namun, ketika pemeriksaan di SPK Mapolres, polisi tidak menemukan barang bukti dompet milik Hastri. Pelaku yang diketahui sebagai salah satu karyawan minimarket di Desa Lengkong itupun menyangkal telah melakukan pencopetan. Disisi lain, korban sendiri yakin sebelum naik angkot tersebut, dompet miliknya masih tersimpan di dalam tas dan mencurigai diambil oleh pelaku. "Bisa saja saat diteriaki maling, dia membuang dompet saya. Di dompet itu ada uang Rp300 ribu,"kata Hastri menjelaskan.
Beberapa anggota polisi yang tengah bertugas tak jauh dari lokasi dengan sigap berhasil melerai dan mengamankan pelaku. Pencopet itu diketahui berasal dari Lengkong, Ia nekat mencopet dompet milik korban ketika angkot sedang melaju dan sepi penumpang sekira pukul 13.00.
Berdasarkian informasi yang berhasil dihimpun Kuningan News menyebutkan, di dalam angkot hanya ada penumpang korban dan pelaku. Pelaku bertingkah mencurigakan. Beberapa kali pelaku berpindah tempat duduk, sampai terakhir duduk persis di belakang korban. Kebetulan, saat itu tas korban sedang berada di belakang pinggang.
Saat angkot berhenti, pelaku buru-buru turun. Bersamaan dengan itu, korban pun bersiap-siap untuk turun, tapi berencana mengambil dulu dompet di tas. Korban terkejut, karena mendapati resleting tas sudah terbuka, bahkan ketika diperiksa dompetnya sudah raib. Tanpa berpikir panjang, korban mencurigai pelaku, akhirnya korban berteriak ada copet. Ramainya jalan tersebut membuat pelaku tidak berkutik. Ia dikeoyok massa hingga babak belur. Namun, ketika pemeriksaan di SPK Mapolres, polisi tidak menemukan barang bukti dompet milik Hastri. Pelaku yang diketahui sebagai salah satu karyawan minimarket di Desa Lengkong itupun menyangkal telah melakukan pencopetan. Disisi lain, korban sendiri yakin sebelum naik angkot tersebut, dompet miliknya masih tersimpan di dalam tas dan mencurigai diambil oleh pelaku. "Bisa saja saat diteriaki maling, dia membuang dompet saya. Di dompet itu ada uang Rp300 ribu,"kata Hastri menjelaskan.
Sumber : Kuningannews.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :