Buruh Bangunan Unjuk Rasa
DPRD, Garawangi, Patroli 13.53
“Ini sebagai bukti protes, pekerjaan kami ternyata tidak dihargai. Kami harus dikejar waktu untuk menyelesaikan pembangunan rehab sekolah tapi hak kami tidak diperhatikan,” papar Yaya, koordinator tenaga kerja saat beraudensi dengan Komisi D DPRD Kuningan.
Rehab SMPN 2 Garawangi tersebut merupakan salah satu dari puluhan sekolah di Kuningan yang dibangun dari program Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2010 dengan anggaran masing-masing sekolah lebih dari Rp 50 juta.
Pembangunan dari DAK rehab sekolah tahun ini pengerjaannya diserahkan sepenuhnya kepada pihak ke-tiga (pemborong).
Menurut Yaya, rehab SMPN 2 Garawangi, dikerjakan oleh CV ML, pekerjaan diawali sejak akhir Oktober hingga selesai pada 25 Desember 2010. Sayangnya upah yang dijanjikan sebesar Rp 50 ribu perhari ternyata selama dua bulan tidak dibayarkan.
“Sudah dua kali kami menagih ke pemborong tapi jawabannya selalu nanti dan nanti, padahal upah itu sangat kami butuhkan,” tambah Otong, pekerja lainnnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD, Iwan Sonjaya mengaku sangat prihatin dengan keadaan seperti itu. Apalagi persoalan DAK selama inis edang menjadi sorotan sejumlah elemen masyarakat.
“Belum juga selesai permasalahan kemarin, sekarang sudah muncul lagi. Ini harus sudah segera dibereskan dan ini akan menjadi bahan kajian kami di dewan,” ujar Iwan. (KM-02)*
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :