Cintaku Tertinggal di Alam Kuningan
Profil Kuningan 13.04
MATAHARI tersenyum ramah menyinari hangat pagi hari di puncak Gunung Ciremai. Bercengkrama riang dibeningnya air Telaga Remis laksana kaca ditaburi cahaya pelangi. Gedung Linggarjati bersejarah kokoh berdiri di tengah padang rumput hijau yang berebah.
Beristirahat nyaman di Cipanas Sangkanhurip berendam menikmati air
panas yang alami. Menyusuri alam pedesaan Sitonjul, ada suara air berdesir mengiringi
petani mencangkul sawah. Berenang ditemani ikan Dewa Cibulan yang menentramkan jiwa dan menjernihkan mataku.
Sedih untuk dikatakan, ketika dalam perjalanan di dalam pesawat terbang hatiku tersayat pilu. Wajahku menunduk lesu karena aku harus meninggalkan cintaku di alam Kuningan
Merenungkan alam yang indah sambil berdendang pada malam api unggun di
Palutungan
Mendayung perahu di indahnya senja Waduk Darma dan aku hanyut dalam
romantik alammu. Mojang-mojang anggun menari diiringi ketukan gendang dan alunan merdu seruling bambu. Lalu kusisipkan bunga melati putih dirambutku, menirukan gaya
penari melenggang jaipong.
Disinari lampu remang-remang kota, aku duduk menikmati enaknya jajanan
asli tradisional. Kukagumi alam kotaku, perlahan kuhirup segar aroma bungamu,
melambungkan anganku keangkasa.
Sedih untuk dikatakan, ketika dalam perjalanan di dalam pesawat terbang, mataku basah menetes, tubuhku tergetar haru karena aku harus meninggalkan cintaku di alam Kuningan. Disini… aku di negara Maple Leaf, sedang membentuk kearifan jiwaku
Juga kedewasaanku.
Saat butiran salju putih menyentuh lembut naruniku lalu membeku,
termenung di jendela aku merindu. Tidak seindah panorama selain alam kotaku, yang romantis sejuk meresap ke lubuk lumbung cintaku.
Kutorehkan dengan tinta biru pada putihnya kertas isi anganku yang
selalu terpendam di kalbuku. Janjiku pada kotaku, aku akan datang kembali mencumbui keindahan alammu yang memukau. Sedih untuk dikatakan, ketika dalam perjalanan di dalam pesawat terbang, bibirku terkatup rapat, kupalingkan wajahku dari kaca karena aku harus meninggalkan cintaku di alam Kuningan.
Beristirahat nyaman di Cipanas Sangkanhurip berendam menikmati air
panas yang alami. Menyusuri alam pedesaan Sitonjul, ada suara air berdesir mengiringi
petani mencangkul sawah. Berenang ditemani ikan Dewa Cibulan yang menentramkan jiwa dan menjernihkan mataku.
Sedih untuk dikatakan, ketika dalam perjalanan di dalam pesawat terbang hatiku tersayat pilu. Wajahku menunduk lesu karena aku harus meninggalkan cintaku di alam Kuningan
Merenungkan alam yang indah sambil berdendang pada malam api unggun di
Palutungan
Mendayung perahu di indahnya senja Waduk Darma dan aku hanyut dalam
romantik alammu. Mojang-mojang anggun menari diiringi ketukan gendang dan alunan merdu seruling bambu. Lalu kusisipkan bunga melati putih dirambutku, menirukan gaya
penari melenggang jaipong.
Disinari lampu remang-remang kota, aku duduk menikmati enaknya jajanan
asli tradisional. Kukagumi alam kotaku, perlahan kuhirup segar aroma bungamu,
melambungkan anganku keangkasa.
Sedih untuk dikatakan, ketika dalam perjalanan di dalam pesawat terbang, mataku basah menetes, tubuhku tergetar haru karena aku harus meninggalkan cintaku di alam Kuningan. Disini… aku di negara Maple Leaf, sedang membentuk kearifan jiwaku
Juga kedewasaanku.
Saat butiran salju putih menyentuh lembut naruniku lalu membeku,
termenung di jendela aku merindu. Tidak seindah panorama selain alam kotaku, yang romantis sejuk meresap ke lubuk lumbung cintaku.
Kutorehkan dengan tinta biru pada putihnya kertas isi anganku yang
selalu terpendam di kalbuku. Janjiku pada kotaku, aku akan datang kembali mencumbui keindahan alammu yang memukau. Sedih untuk dikatakan, ketika dalam perjalanan di dalam pesawat terbang, bibirku terkatup rapat, kupalingkan wajahku dari kaca karena aku harus meninggalkan cintaku di alam Kuningan.
Sumber : Kuningan Media
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh johan uhan
pada 13.04.
dan Dikategorikan pada
Profil Kuningan
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas