72 Joki Berebut Menjadi Sang Juara

Sudah ke 6 kalinya Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan Pacuan Kuda tradisional, namun kali ini bersamaan dengan H + 4 Hari Raya Idul Fitri 1432 H. sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat Kuningan Khususnya para pemudik untuk menyaksikan langsung pacuan yang hanya ada di Kuningan ini. Dimana mereka sudah berdatangan mulai dari pagi dan menyaksikan hingga selesai. Turut hadir juga Unsur Muspida, bertempat di arena pacuan kuda, Jalan Ir. Soekarno, Minggu (4/9).


Bupati Kuningan mengharapakan, pacuan kuda tradisional sebagai tradisi dan ciri khas daerah kuningan, serta dalam upaya mendukung pengembangan potensi pariwisata daerah yang belum tergali. selain itu, diharapkan dari kegiatan ini, akan muncul atlet berkuda potensial yang bisa membawa nama kuningan di ajang serupa pada level yang lebih tinggi. Dan yang terakhir semoga masyarakat kuningan memperoleh wahana hiburan yang menarik.


Kuningan memiliki lambang berlogo kuda, karena sejarah mencatat bahwa kuda kuningan punya andil penting dalam perjalanan sejarah dan perjuangan bangsa ini. yaitu sebagai kendaraan perang yang gesit dalam melawan musuh, termasuk melawan penjajah.


“Ketangkasan kuda kuningan yang sangat terkenal, memunculkan pameo kecil-kecil kuda kuningan. semangat ini tumbuh dalam aktivitas kehidupan masyarakat kuningan dan menjadi spirit sehingga mampu mengantarkan berbagai sukses sebagian masyarakat kuningan di berbagai bidang baik yang ada di kuningan maupun di perantauan,”jelasnya.


Sementara itu panitia Ketua Panitia Pacuan kuda tradisional VI yang juga Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Kuningan Drs. Asep Budi Setiawan, M.Si, mengatakan, pacuan kuda tradisional merupakan pesta rakyat kuningan dalam rangkaian kegiatan memeringati hut ke-66 kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-513 Kuningan.


Adapun maksud dan tujuannya Kepala Bagian Humas Setda Kuningan menjelaskan, sebagai upaya melestarikan pacuan kuda tradisional sebagai tradisi dan ciri khas daerah kuningan, mengembangkan potensi wisata daerah yang belum tergali, mencari bibit atlet berkuda potensial, wahana hiburan rakyat dan menjadi salah satu bentuk penghargaan pemerintah kabupaten kuningan terhadap budaya daerah kuningan.


Untuk kali ini pacuan kuda tradisional mengusung tema Kuda Kuningan Gagah di Medan Pertempuran, Tangguh di Arena Pacuan. Dengan jumlah peserta sebanyak 72, terbagi atas 6 kelas, yaitu kelas a, b, c, d, e dan derby, dan telah dibagi ke dalam 19 race.
Dengan usaha kerja keras para joki yang tidak hanya memiliki keterampilan dan ketangkasan, namun mereka juga dibutuhan keberanian. Karena diantara mereka ada sebagian yang terjatuh, namun semua itu tidak menyurutkan mereka. Tepuk tangan dan suara histeris dari penonton menjadi semangat para joki untuk menjadi sang juara.


Berdasarkan laporan dari Repoter Sujono, hasil akhir menetapkan, Joki Arif mampu merebut juara I kelas Derby dengan nama kuda Geradong asal Ciawi Gebang, Kelas A direbut Joki Suhana dengan nama kuda Petot asal Awirarangan, Kelas B dimenangkan joki Jaidin dengan nama kuda satria asal Lebakardin.


Kemudian dikelas C joki Ami menjuarai dengan nama kuda sisonun asal Awirarangan, Kelas D Joki Apip dengan nama kuda Jetil asal Sukamulya dan dikelas E dimenangkan joki Gilang dengan nama Kuda Rawit asal Winduhaji. 
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Bang Apooh pada 08.38. dan Dikategorikan pada , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk 72 Joki Berebut Menjadi Sang Juara

Tinggalkan Komentar

BOGOR

.

BEKASI

Pengunjung Online

Jumlah Pengunjung

2010 Lintas Kuningan. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Kuningan