Sungai Kering, Petani Cibingbin Menjerit

Masuknya musim kemarau, kekeringan melanda masyarakat Kabupaten Kuningan timur sudah sangat memprihatinkan. Dua sungai yakni Sungai Cikaro dan Sungai Cijangkelok di Kecamatan Cibingbin, merupakan perairan yang sangat penting bagi petani untuk mengairi ribuan hektar lahan pertaniannya, kini dalam kondisi kering kerontang.

Pantauan Kuningan News dilapangan, Kamis (22/9) menyebutkan, dua sungai tersebut kini sama sekali sudah tidak berair. Panjang sungai pun berubah bak jalan besar bergelombang tak beraspal. Kondisi tersebut dimanfaatkan warga di sekitar sungai untuk menjemur barang hasil pertanian hingga pakaian. Selain itu, juga dijadikan arena bermain anak, ternak dan lain-lain. Sementara, di beberapa titik pinggir sungai yang masih digenangi ai,r dimanfaatkan warga untuk berburu ikan.

Kekeringan yang melanda kedua sungai ini menyebabkan para petani palawija di hampir se kecamatan Cibingbin menjerit. Terlebih petani jagung, karena sekitar 80 persen petani lebih memilih menanam jagung pada musim kemarau ini. Akibatnya, banyak tanaman jagung mereka gagal panen. Bahkan karena kecewa, mereka menebas habis tanaman jagungnya yang belum berbuah.

Ketua Kelompok Tani Mekar Mukti, Desa Cisaat, Kecamatan Cibingbin, Udri Sudriana, mengatakan, setiap kemarau, petani Cibingbin tidak mampu lagi menanam padi hingga beralih ke palawija. Sekitar 80 persen petani memilih tanaman jagung, sisanya kacang-kacangan.

“Banyak petani jagung rugi. Mereka gagal panen karena lahan dan tanamannya terus mengering. Pohon jagung tidak bisa tumbuh, apalagi berbuah. Sungai yang biasa kita andalkan sudah kering. Akibatnya mereka terpaksa menebas pohon jagungnya yang belum berbuah untuk dijadikan makan ternak saja,”paparnya.

Kendati demikian, untuk sementara, sebagian kecil petani palawija masih terbantu dengan kondisi leuwi (lubuk,red) yang masih bisa digunakan karena ada tampungan air. Begitu pun keberadaan air di Sungai Bantarpanjang bisa sedikit dimanfaatkan.

“Dampak kekeringan di daerah kami ini luar biasa meruginya bagi petani mas. Mohon segera ada solusi dari pemerintah,” pinta Udri

Sementara, menurut Didin (29), warga sekitar Sungai Cikaro mengatakan, sudah dua bulan ini, kedua sungai ini dilanda kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dirinya terpaksa membuat sumur ditengah sungai sehingga banyak warga mengambil air dari sumur ini. “Air sumurnya bersih, hanya saja mengandung zat kapur. Meski demikian, saya bersama warga lain tetap mengambilnya karena kebutuhan. Supaya zat kapurnya tidak berbahaya, air sumur yang diambil diendapkan terlebih dulu beberapa jam untuk kemudian dimasak. Kalau diendapkan dulu, terlihat sekali banyak bintik-bintik putih seperti kapur mengendap,”ujarnya.
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Bang Apooh pada 13.33. dan Dikategorikan pada , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk Sungai Kering, Petani Cibingbin Menjerit

Tinggalkan Komentar

BOGOR

.

BEKASI

Pengunjung Online

Jumlah Pengunjung

2010 Lintas Kuningan. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Kuningan