"Rutilahu" Wujud Sinergi Pemkab dan Masyarakat
Pemerintahan, Utama 21.38
Bagi seorang buruh tani seperti Dadi Sutardi (55 tahun), warga Desa Mungkal Datar Ciniru, memiliki rumah layak huni hanyalah mimpi. Dengan kondisi hidup yang serba kekurangan rasa-rasanya tidak mungkin memiliki rumah layak huni, diantara himpitan ekonomi yang terbatas.
Namun, nyatanya mimpi itu dapat menjadi kenyataan setelah ia mendapat bantuan stimulan dari Pemerintah Kabupaten Kuningan sebesar 2 juta rupiah untuk rehabilitasi rumah. Rumah milik Dadi yang dulu berupa gubuk dan hampir roboh, kini berubah menjadi rumah permanen yang sehat dan layak huni.
“Ibu mah asa ngimpi tiasa gaduh bumi sae, cep! Boro-boro kanggo ngalereskeun bumi, kanggo sadidinten oge hese. Kapungkur (dulu-red) mah, bumi ibu the bilik, alhamdulilah, ayeuna mah tos ditembok. Upami teu aya bantosan ti Pemda sareng warga di dieu, duka iraha bade gaduh bumi sae. Abdi sakulawargi ngahaturkeun nuhun kana bantosan Pemda sareng warga Mungkal Datar nu tos ikhlas ngabantos, mugi-mugi dibales pahala ti Allah SWT,” kata Dadi didampingi istrinya, Ibu Aswi (45).
Aparat Desa Mungkal Datar yang menjabat Kaur Ekbang, Mulyana mengatakan, keluarga Dadi memang hanya menerima dana 2 juta rupiah dari pemerintah daerah. Namun, berkat kepedulian masyarakat sekitar, akhirnya dapat terkumpul dana sebesar 34 juta rupiah. Dana swadaya masyarakat ini kemudian digunakan untuk merampungkan pembangunan rumah tidak layak huni ini menjadi layak huni.
“Alhamdulilah, awalnya kami pesimis dengan dana yang dimiliki, tapi dengan adanya stimulan itu, justru respon warga sungguh luar biasa,”katanya , Senin (9/5).
Kepedulian sosial warga disini kata Mulyana, ternyata bisa dibangkitkan, bahkan dapat dikatakan sangat spontan. Sebelumnya warga dikumpulkan untuk berunding dahulu mengenai penyelesaian masalah sosial ini bersama-sama BPD, tokoh masyarakat, dan warga. Lalu disepakati dibentuk panitia yang mengelola pembangunan rumah pak Dadi hingga menjadi layak seperti sekarang ini.
“Di Kecamatan Ciniru sendiri dari tahun 2007 sampai dengan 2010 sudah 47 rutilahu yang dibantu,”jelas Mulyana diamini Camat Ciniru Agus Suryo, S.Sos didampingi Sekmat kec. Ciniru dan Kasi Kesra.
Seperti diketahui, Program sosial yang digagas Bupati H. Aang Hamid Suganda ini, dicanangkan pada tahun 2007 di GOR Ewangga Kuningan, melalui Keputusan Bupati no.465/KPTS.294-Kesra/2007. Pada tahun 2007, ada seribu rumah yang mendapat bantuan stimulan masing-masing sebesar 2 juta rupiah. Sampai dengan tahun 2010, sudah sekitar 2900 rumah yang sudah dibantu melalui program bantuan stimulan ini.
Dengan kata lain, Pemkab Kuningan telah mengeluarkan dana sebesar 5,8 milyar untuk program ini. Pada tahun 2011 pun dalam APBD telah dianggarkan dana bantuan rutilahu untuk 475 keluarga pra KS yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan.
Sementara, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S.Sos menegaskan, program bantuan stimulan rumah tidak layak huni (Rutilahu) bagi warga pra KS di Kabupaten Kuningan adalah sebuah upaya yang diarahkan untuk menjadikan masyarakat yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Program ini dimaksudkan untuk memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri,”katanya.
Selain itu kata Aang, program Rutilahu ini untuk meningkatkan peran serta lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumberdaya dalam penyelenggaraan sosial. “Kendati jumlahnya relatif terbatas, namun bantuan dimaksud dapat dijadikan rangsangan bagi pemerintah desa untuk mampu menggali potensi dan kebersamaan serta kepedulian kepada warganya yang dianggap kurang mampu,”terangnya.Sumber : Kuningannews.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
