Musim Kemarau, Debit Air Waduk Darma Menyusut
Darma, Pariwisata, Pemerintahan, Utama 08.51
Menjelang musim kemarau, keberadaan air di obyek wisata waduk Darma mengalami penyusutan hinggga 10 juta meter kubik. Debit normal air di waduk Darma 39 juta m3, kini tersisa hanya sekitar 29 juta m kubik. Secara kasat mata, penyusutan debet air dapat dilihat dari ketinggian air dengan badan pembatas yang turun sekitar 2 meteran.
Menurut salah seorang petugas pelaksana Waduk Darma, Eric Rismanto kepada Kuningan News, Minggu (11/9) mengatakan, menyusutnya air di Waduk Darma ini disebabkan, karena sejak dua bulan terakhir ada permintaan pasokan air untuk saluran irigasi pengairan areal persawahan di wilayah timur Kabupaten Kuningan dan sebagian daerah selatan Kabupaten Cirebon.
"Waduk Darma hanya berfungsi menampung air saat musim hujan dan tidak memiliki mata air. Oleh karena itu saat mulai memasuki musim kemarau, sekitar dua bulan yang lalu, saluran air dibuka untuk kebutuhan pengairan areal persawahan di wilayah timur Kabupaten Kuningan dan sebagian daerah selatan Kabupaten Cirebon,"katanya.
Air yang disalurkan untuk irigasi lanjut Eric, mencapai 3 m3 per detik atau jika dirata-ratakan dalam satu hari, air yang dialirkan untuk areal persawahan di sebagian wilayah timur Kabupaten Kuningan mencapai 260.000 m3.
Penyusutan debit air waduk darma kata Erik, diperkirakan akan semakin parah jika musim kemarau berlangsung lebih lama lagi. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan kekeringan, telah ditetapkan batas minimal volume air waduk 7,5 juta m3. "Kami mempunyai ketetapan dead storage atau debit air terendah di waduk darma yaitu 7,5 juta m3. Pada saat debit air telah mencapai angka tersebut, maka penyaluran air untuk irigasi atau apa pun harus dihentikan. Hal ini untuk menjaga ketersediaan air di waduk. Kalaupun sangat dibutuhkan, maka akan disesuaikan dengan ketersediaan air waduk,"jelasnya
Menurut salah seorang petugas pelaksana Waduk Darma, Eric Rismanto kepada Kuningan News, Minggu (11/9) mengatakan, menyusutnya air di Waduk Darma ini disebabkan, karena sejak dua bulan terakhir ada permintaan pasokan air untuk saluran irigasi pengairan areal persawahan di wilayah timur Kabupaten Kuningan dan sebagian daerah selatan Kabupaten Cirebon.
"Waduk Darma hanya berfungsi menampung air saat musim hujan dan tidak memiliki mata air. Oleh karena itu saat mulai memasuki musim kemarau, sekitar dua bulan yang lalu, saluran air dibuka untuk kebutuhan pengairan areal persawahan di wilayah timur Kabupaten Kuningan dan sebagian daerah selatan Kabupaten Cirebon,"katanya.
Air yang disalurkan untuk irigasi lanjut Eric, mencapai 3 m3 per detik atau jika dirata-ratakan dalam satu hari, air yang dialirkan untuk areal persawahan di sebagian wilayah timur Kabupaten Kuningan mencapai 260.000 m3.
Penyusutan debit air waduk darma kata Erik, diperkirakan akan semakin parah jika musim kemarau berlangsung lebih lama lagi. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan kekeringan, telah ditetapkan batas minimal volume air waduk 7,5 juta m3. "Kami mempunyai ketetapan dead storage atau debit air terendah di waduk darma yaitu 7,5 juta m3. Pada saat debit air telah mencapai angka tersebut, maka penyaluran air untuk irigasi atau apa pun harus dihentikan. Hal ini untuk menjaga ketersediaan air di waduk. Kalaupun sangat dibutuhkan, maka akan disesuaikan dengan ketersediaan air waduk,"jelasnya
Penyusutan debit air waduk darma masih kata Eric, praktis berdampak pada keindahan objek wisata Waduk Darma. Akan tetapi, untuk sementara hal tersebut dikesampingkan untuk kepentingan masyarakat luas. "Untuk sementara, objek wisata dikesampingkan dulu. Dari pada harus mengorbankan ribuan hektare lahan pertanian yang dapat menghidupi masyarakat banyak,"ujarnya.
Sumber : kuningannews.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Bang Apooh
pada 08.51.
dan Dikategorikan pada
Darma,
Pariwisata,
Pemerintahan,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas